Selasa, 06 November 2012

SEJARAH INDONESIA

SEJARAH KEMERDEKAAN INDONESIA.

Pada tahun 1944,saipan jatuh ke tangan sekutu.dengan pasukan jepang di papua nugini kepulauan solomon,dan kepulauan marshall yang berhasil di pukul mundur oleh pasukan sekutu.
dalam situasi kritis tersebut,pada tanggal 1 maret 1945 letnan jendral kumakici harada,pimpinan pemerintah pendudukan jepang di jawa,mengumumkan pembentukan badan penyelidik usaha - usaha persiapan kemerdekaan INDONESIA.( Dokuritsu junbi cosakai ).
pengangkatan pengurus di umumkan pada tanggal 29 april 1945 oleh dr.K.R.T.Radjiman wediodiningrat sebagai ( kaico ) .sedangkan ketua pemuda ( fuku kico ) di jabat oleh seorang jepang yang bernama Icibangase.R.P.suroso diangkat sebagai kepala sektretariat dengan di bantu oleh toyohiko masuda,dan Mr. A.G pringodigdo pada tanggal 28 mei 1945 dilangsungkan upacara peresmian BPUPKI bertempat tinggal di gedung cuo sangi in,jalan pejambon.
upacara peresmian itu di hadiri oleh dua orang pejabat dari jepang jendral itagaki dan jendral nagano.pada kesempatan itu di kibarkanlah bendera jepang oleh Mr. A.G pringodigdo yang disusul dengan pengibaran bendera merah putih oleh toyohiko masuda.

  1. perumuasan dasar negara indonesia.
untuk merumuskan UUD di awali dengan pembahasan mengenai dasar negara indonesia merdeka.

A.Rumusan Mr.Muh. yamin
tokoh mendapat kesempatan untuk penyampaian rumusan dasar negara indonesia merdeka adalah Mr.Muh. yamin,mengemukakan lima " ajas dasar negara RI.
  1. peri kebangsaan.
  2. peri kemanusiaan.
  3. peri ketuhanan.
  4. peri kerakyatan.
  5. peri kesejahtraan.
B.Rumusan prof.Dr.Mr.soepomo
pada tanggal 31 mei 1945 prof.Dr.Mr.soepomo mengajukan dasar negara indonesia merdeka yaitu :
  1. persatuan
  2. kekeluargaan
  3. keseimbangan
  4. musyawarah
  5. keadilan sosial
C.Rumusan Ir.soekarno
 Ir.soekarno juga berisi usulan mengenai nama bagi dasar negara yaitu : pancasila , trisila atau ekasila
  1. kebanggsaan indonesia
  2. internasionalisme dan perikemanusiaan
  3. mufakat atau demoktrasi
  4. kesejahtraan sosial
  5. ketuhanan yang maha esa